全部 标题 作者
关键词 摘要

OALib Journal期刊
ISSN: 2333-9721
费用:99美元

查看量下载量

相关文章

更多...
-  2018 

STUDI PERUBAHAN IONOSFER AKIBAT LETUSAN GUNUNG BERAPI DENGAN PENGAMATAN TOTAL ELECTRON CONTENT GNSS

DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j24423998.v13i2.3917

Keywords: Letusan Gunung Agung,Satelit GPS,TEC

Full-Text   Cite this paper   Add to My Lib

Abstract:

Letusan Gunung Agung merupakan fenomena alam yang jarang terjadi di Provinsi Bali,Indonesia. Menurut riwayat letusannya, letusan Gunung Agung terjadi terakhir pada Tahun 1963 hingga tahun 1964 dengan letusan yang bersifat eksplosif. Letusan ini memakan korban jiwa sebanyak 1.344 jiwa. Pada tahun 2017,Gunung Agung kembali menunjukkan aktifitasnya hingga awal tahun 2018. Menurut data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,letusan yang besar terjadi pada 22 November 2017 pukul 01.00 WITA. Letusan gunung tersebut menghasilkan tekanan keatas yang disertai oleh lava yang tersembur melalui mulut gunung. Dari letusan ini, menghasilkan beberapa perambatan gelombang yakni Acoustic, Gravity, dan Rayleigh. Pada saat gelombang letusan mencapai ionosfer, gangguan tersebut dapat diketahui dari sinyal GPS yang melaluinya. Pada gangguan di ionosfer tersebut dapat diukur dengan menggunakan kombinasi L4 yang biasa disebut linear ionospheric combination sehingga didapat nilai TEC (Total Electron Content) dimana 1 TECU adalah 1016 el/m2. Nilai inilah yang berfungsi untuk menentukan kadar besaran gangguan akibat letusan yang terjadi pada Gunung Agung 2017.Dalam penelitian ini, menggunakan data GNSS CORS untuk mengetahui perubahan nilai TEC sesaat setelah letusan Gunung Agung, data GNSS CORS diambil dari stasiun yang terletak di sekitar Gunung Agung. Hasil Penelitian ini diketahui satelit GPS nomor 3 dan 23 dapat mendeteksi perubahan TEC (Total Electron Content) setelah terjadi letusan. Fluktuasi TEC (Total Electron Content) terbesar bernilai 1,5 TECU untuk satelit GP

Full-Text

Contact Us

service@oalib.com

QQ:3279437679

WhatsApp +8615387084133