|
- 2016
Tingkat Pelayanan (Los) Trotoar Pada Ruas Jalan Utama Kota Surabaya (Kasus Jalan Wonokromo, Jalan Raya Darmo, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Urip Sumohardjo, Jalan Embong Malang, dan Jalan Tunjungan)DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2579-891X.v14i2.3049 Keywords: trotoar, tingkat pelayanan dan pejalan kaki Abstract: Pertumbuhan ekonomi yang pesat di kota besar Indonesia, termasuk Surabaya diikuti peningkatan pergerakan orang/barang. Pergerakan ini khususnya pergerakan pejalan kaki harus di fasilitasi oleh Pemerintah dengan penyediaan trotoar yang memadai. Demikian pula yang terjadi di daerah perdagangan, perkantoran di kota Surabaya, seperti trotoar ruas Jalan Wonokromo, Jalan Raya Darmo, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Urip Sumohardjo, Jalan Embong Malang, dan Jalan Tunjungan. Permasalahan, bagaimana tingkat pelayanan (LOS) trotoar tersebut diatas dan bagaimana hubungan kecepatan dan kepadatan arus pejalan kaki, yang hasilnya bisa terjawab melalui pembahasan. Pembahasan mengenai tingkat pelayanan mengacu pada Peraturan Menteri Perkerjaan Umum No 03/PRT/M/2014. Kemudian dengan data yang diperoleh dari survey primer volume pejalan kaki, kondisi setempat dan data sekunder dari instansi yang berwenang seperti fungsi jalan maka dapat ditentukan tingkat pelayanan trotoar. Hasil pembahasan sesuai Peraturan Menteri (2014) diperoleh tingkat pelayanan trotoar pada semua ruas jalan adalah A. Selain itu, diperoleh hubungan antara kecepatan, kepadatan dan volume pejalan kaki. Hubungan tersebut diantaranya yang paling kuat adalah hubungan antara kecepatan dan kepadatan pada trotoar Jalan Urip Sumohardjo sisi barat, dengan persamaan Y = -2176X + 67,53 pada R2 = 0,62 dan r = 0,78. Hubungan antara volume pejalan kaki dan kepadatan sangat kuat pada semua trotoar ruas jalan dengan R2 > 0,95. Salah satu yang terkuat adalah trotoar ruas Jalan Basuki Rahmat sisi barat dengan persamaan Y = -677,14 X2 + 57,349X + 0,0004 pada R2 = 0,99 dan r = 0,998
|