|
- 2019
Kombinasi Teknologi Aplikasi GPS Mobile dan Pemetaan SIG dalam Sistem Pemantauan Demam Berdarah (DBD)DOI: https://doi.org/10.23917/khif.v5i1.7136 Keywords: DBD, breeding place , GPS, SIG Abstract: Di Indonesia kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama dan penularan dari gigitan nyamuk Aedes aegepty. Pada tahun 2013 sampai 2016 Kabupaten Bantul mengalami peningkatan kasus DBD. Penggunakan kombinasi aplikasi Global Positioning System (GPS) mobile dan pemetaan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk meningkatkan pemantauan Breding Place penyebab DBD. Pemodelan SIG dilakukan untuk menghasilkan peta zona risiko insiden dengue. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola sebaran Breeding Place dan mengetahui faktor-faktor pendukung berkembang biaknya jentik nyamuk di wilayah Kabupaten Bantul. Studi operasional ini dilaksanakan dengan menggunakan pemetaan, teknologi SIG dan teknik analisis statistik spasial. Populasi dalam penelitian ini berada di wilayah Kabupaten Bantul. Jumlah sampel Breeding Place diambil secara acak menggunakan aplikasi GPS mobile untuk mendapatkan titik koordinat yang tepat. Koordinat Breeding Place sebagai variabel independen dan beberapa variabel dependen kepadatan permukiman, jarak dengan sungai, dan ketinggian tempat. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Breeding Place mempunyai nilai Average Nearest Neighbor 0,690 dan nilai z-score -10,663. Tingkat kerawanan DBD di Kabupaten Bantul antara penyebaran Breeding Place dengan kedekatan dengan sungai (66%), kepadatan permukiman (56%), dan ketinggian suatu wilayah (52%). Kesimpulannya bahwa Breeding Place di Kabupaten Bantul sifatnya berkerumun dan menunjukkan pola spatial clustered dengan tingkat kerawanan kasus DBD sebesar 64% dan sungai mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangbiakan Breeding Place yaitu sebesar 66%
|