|
- 2017
ANALISIS BIAYA PENEBANGAN SISTEM SWAKELOLA: STUDI KASUS DI DUA IUPHHK-HA KALIMANTAN TENGAHDOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2017.35.2.101-114 Keywords: Analisis biaya, penebangan pohon, swakelola, sistem kontrak/borongan, hutan alam Abstract: Salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi pemanenan kayu di hutan alam adalah dengan menerapkan metode tree length logging. Namun demikian, peningkatan efisiensi pemanenan kayu tersebut belum diikuti oleh perbaikan kebijakan efisiensi biaya produksi. Sebagai contoh, penerapan kebijakan sistem upah borongan penuh pada kegiatan penebangan pohon dinilai masih relatif mahal sehingga perlu dicari alternatif pembanding dengan sistem swakelola. Tulisan ini mempelajari besarnya biaya produksi penebangan yang dilakukan dengan sistem borongan dan swakelola. Penelitian dilakukan di dua perusahaan pengusahaan hutan alam (IUPHHK-HA) Kalimantan Tengah. Hasil analisis biaya menunjukkan penebangan sistem swakelola yang dilakukan di IUPHHK-HA PT. A dan PT. B masing-masing adalah Rp 4.051,11/m dan Rp 6.800,11/m. Biaya penebangan sistem swakelola tersebut lebih murah dibandingkan dengan sistem borongan yang berkisar antara Rp 6.000 - Rp 7.000/m. Untuk efisiensi biaya, pihak manajemen IUPHHK-HA sebaiknya menerapkan sistem upah penebangan secara swakelola
|