|
- 2018
Deteksi Keberadaan Nyamuk Berdasarkan Ketinggian Gedung di Kawasan Kampus Universitas Padjadjaran JatinangorDOI: https://doi.org/10.15395/mkb.v50n1.1158 Keywords: Gedung bertingkat, genus, light trap, nyamuk, ovitrap Abstract: Demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia menurut data Kemenkes telah menjadi masalah kesehatan selama 45 tahun terakhir, sejak tahun 1968 sampai saat ini. Pada tahun 1973 dan 1983 progresivitasnya meningkat hingga lebih dari 50% kabupaten/kota telah terjangkit kasus DBD. Kabupaten Sumedang sendiri memiliki insidensi 63,75 per 1.000 penduduk dengan jumlah kasus DBD sekitar 715 kasus pada tahun 2012. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi persebaran nyamuk berdasarkan ketinggian gedung menggunakan media ovitrap dan mosquitoes light trap pada tujuh gedung bertingkat di kawasan kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor yang memiliki ketinggian hingga level empat (9,1–12,0 m). Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei–Juni 2017. Semua ovitrap diletakkan pada lokasi yang berpotensi sebagai breeding site di dalam ruangan selama satu minggu, tiap-tiap lantai terdapat tiga ovitrap dengan jarak antar ovitrap 1,5 m. Perangkap nyamuk diletakkan pada setiap sudut ruangan yang memiliki sumber arus listrik selama 24 jam dan pengumpulan sampel dilakukan dalam kurun waktu tiga hari berikutnya. Semua sampel kemudian diidentifikasi di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Jatinangor. Culex spp dan Aedes spp genus nyamuk yang dapat ditemukan pada gedung bertingkat di kawasan kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor dengan jumlah terbanyak adalah Culex spp, sedangkan Aedes spp ditemukan dapat bertelur hingga tingkat tiga pada pemukiman yang padat
|