|
- 2018
Korelasi Jumlah Folikel Antral dengan Kadar 25(OH)D Serum pada Penderita Sindrom Ovarium PolikistikDOI: https://doi.org/10.15395/mkb.v50n4.1469 Keywords: Antral follicle count, 25(OH)D serum levels, polycystic ovary syndrome Abstract: Sindrom ovarium polikistik (SOPK) ditandai oleh hiperandrogenisme, oligo atau anovulasi, dan morfologi ovarium polikistik. Penanda ovarium polikistik, yaitu terdapat ≥12 folikel antral dengan diameter 2–9 mm pada pemeriksaan ultrasonografi. Vitamin D (25-hidroksivitamin D; 25(OH)D) berperan pada proses steroidogenesis di sel teka ovarium dan pengaturan ekspresi reseptor follicle stimulating hormone (FSH) di sel granulosa ovarium. Defisiensi 25(OH)D menyebabkan penurunan aktivitas FSH, sehingga folikel antral di ovarium berukuran kecil dan berjumlah banyak. Tujuan penelitian ini mengetahui korelasi jumlah folikel antral dengan kadar 25(OH)D serum pada penderita SOPK. Uji observasional analitik dengan rancangan potong lintang di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dilakukan selama bulan September 2017─Juni 2018. Subjek penelitian adalah 52 penderita SOPK yang telah didiagnosis oleh klinisi obstetri dan ginekologi RSHS Bandung. Pengambilan darah vena dilakukan untuk pemeriksaan kadar 25(OH)D serum dengan metode ELISA. Hasil penelitian ini mendapatkan 56% subjek memiliki kadar 25(OH)D serum ≤20 ng/mL. Hasil uji korelasi Spearman didapatkan korelasi negatif kuat yang bermakna (r = -0,867, p<0,001) jumlah folikel antral dengan kadar 25(OH)D serum. Kadar 25(OH)D serum yang rendah pada penderita SOPK berkorelasi dengan jumlah folikel antral yang banyak. Terdapat korelasi negatif antara jumlah folikel antral dan kadar 25(OH)D serum pada penderita SOPK
|