SEJARAH MEMORI DAN DISTINGSI IDENTITAS: Pengalaman Agama Monoteistik dari Peradaban Mesir Kuno

History of ancient Egypt in fact distorts interrelations between socio-cultural aspects, especially on memory. Mnemohistory as a framework is a way of approaching history in preserving the memory of the socio-cultural life of the community or the so-called actual history. The tradition of monotheism in ancient Egypt (Akhenaton and Moses), both of which have been siginifcant figures particularly as examining theological foundation through Mnemohistory lens. With an emphasis on the above framework, this paper scrutinises a distinct identity that directly and significantly influences religious practices. This leads to a revolution within religious tradition. It is imperative to say, impacts of this distict identity potentially trigger tensions within the interrelation primary-secondary religion. [Sejarah faktual Mesir kuno dalam aspek sosial-kultural mendistorsi aspek interrelasi budaya, terutama terhadap memori. Mnemohistory sebagai sebuah metodologi adalah cara mendekati sejarah melalui ingatan yang dipelihara oleh kehidupan sosial budaya masyarakat, dan melahirkan sebuah sejarah aktual. Tradisi monoteisme di Mesir kuno (Akhenaton dan Musa) memiliki hubungan erat bila diteliti melalui mnemohistory. Melalui mnemohistory, tulisan ini menemukan adanya distingsi identitas terhadap praktik keagamaan yang berdampak signifikan pada lahirnya revolusi keagamaan. Dampak lainnya adalah lahirnya ketegangan interrelasi agama primer-sekunder.]Kata Kunci: Egyptologi, monoteisme, sejarah memori, Distingsi Mozaik