%0 Journal Article %T Uji Sensitivitas Skema Parameterisasi Cumulus untuk Prediksi Hujan di Wilayah Jawa Timur %A Apritarum Fadianika %A Hariadi Hariadi %J - %D 2015 %R http://dx.doi.org/10.12962/j24604682.v11i1.778 %X Tidak setiap proses di atmosfer dapat diselesaikan secara eksplisit oleh persamaan gerak dalam model numerik. Dengan demikian, setiap model NWP termasuk WRF menggunakan parameterisasi untuk parameter cuaca yang tidak dapat dihitung langsung oleh rumus matematika. Salah satu parameterisasi di WRF-ARW adalah parameterisasi cumulus. Uji Kain-Fritsch (KF), Betts-Miller-Janjic (BMJ), Grell-Devenyi (GD) dilakukan untuk meningkatkan akurasi prediksi hujan dengan memilih skema parameterisasi kumulus yang memiliki sensitivi- tas tertinggi. Skema ini dibandingkan spasial untuk menentukan kesesuaian dalam lingkup kabupaten atau kota, dan diverifikasi pada tujuh poin dari stasiun BMKG di Jawa Timur untuk mendapatkan perkiraan akurasi. Berdasarkan perbandingan dan verifikasi antara hasil model dan data pengamatan, umumnya, skema GD adalah yang terbaik skema cumulus parameterisasi di hampir seluruh wilayah Jawa Timur, kecuali di Pulau Bawean (BMJ) dan Tuban, Panarukan, dan Banyuwangi (KF). Kinerja model WRF-ARW cukup baik memprediksi hujan atau tidak hujan kejadian (rata-rata Proportion Correct (PC) di atas 0,7), tetapi tidak dapat memprediksi secara tepat waktu kejadian dan intensitas hujan. Model ini cenderung meremehkan tetapi mendekati prediksi nyata (Equitable Threat score value (ETS) di bawah 0,2 dan rata-rata Frequence Bias Index (FBI) 0,6) %K NWP %K WRF-ARW %K cumulus parameterization %K PC %K ETS %K FBI %U http://iptek.its.ac.id/index.php/jfa/article/view/778