%0 Journal Article %T Analisis Perbandingan Kadar Aspal Optimum (KAO) untuk Perbedaan Gradasi (BBA, FAA dan BM) %A Anwar Efendy %A Ervina Ahyudanari %J - %@ 1907-753X %D 2019 %R http://dx.doi.org/10.12962/j2579-891X.v17i1.4706 %X Gradasi agregat adalah salah satu bagian penting dalam campuran beraspal. Sifat-sifat campuran seperti stabilitas, kekakuan, kemudahan kerja, permeabilitas, keawetan, ketahanan terhadap kelelahan, tahanan gelincir, dan ketahanan terhadap air sangat dipengaruhi oleh gradasi agregat. Ada 3 jenis gradasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu gradasi BBA merupakan gradasi terbuka sedangkan gradasi FAA dan gradasi BM merupakan gradasi rapat. Gradasi BBA dan FAA merupakan gradasi yang digunakan untuk perkerasan bandara sementara BM adalah gradasi yang digunakan untuk pembangunan jalan. Pada tahun 2018, permintaan aspal di Indonesia mencapai 1,8 miliar ton, tetapi yang dapat dipenuhi oleh produsen aspal lokal hanya mencapai 344 juta ton. PT. Pertamina (Persero) hanya mampu memenuhi 30% dari kebutuhan aspal dalam negeri. Sisanya 70% aspal diimpor dari Singapura karena pasokan aspal rendah dari produsen dalam negeri. Tujuan dalam penelitian ini untuk menentukan perbandingan dari kebutuhan kadar aspal optimum antara gradasi BBA (Beton Bitumineux pour chaus¨¦es A¨¦ronautiques), gradasi FAA (Federal Aviation Administration) dan gradasi BM (Bina Marga 2010 revisi 3). Dari ke 3 jenis gradasi tersebut, gradasi FAA yang memiliki Kadar Aspal Optimum terendah yaitu, 5,13%, kemudian gradasi BM 5,65% dan yang tertinggi gradasi BBA 6,1% %K kadar aspal optimum %K gradasi agregat %K FAA %K BM %K dan BBA %K uji Marshall %U http://iptek.its.ac.id/index.php/jats/article/view/4706