%0 Journal Article %T ANALISIS BIPLOT PADA DATA KASUS PENYAKIT DI BEBERAPA DAERAH DI INDONESIA TAHUN 2009 %A Bambang Heriyanto %A Revi Rosavika Kinansi %J Bulletin of Health Research %D 2013 %I Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan %X In order to reduce the spread of disease in developing countries such as Indonesia, data is rate as well as practical methods to determine how to cope with the diseases that increasing rapidly each year. Descriptive statistical methods are generally only describe data on-dimensional, meaning that only one variable, so that when applied to data of high-dimensional visual representations which can be used to detect in an area with prevalent diseases and find out what the correlation between the cases such as tuberculosis and HIV-AIDS and the closeness between the two disease, only one table is needed. Biplot analysis has been impromented in an area that has a lot of cases of measles in the city of Batam in the year 2009 among other Sei Beduk District, Lubuk Baja and Batam City. Districts that have a lot of cases of STIs is Batu Aji and Nongsa . While the data bilpot analysis for the province of East Nusa Tenggara in 2009, Kupang regency, and East Sumba regency is still need intensive assistance for nearly all disease variables clustered in the area. Keywords: disease, visual representation, data, correlation, the data dimension Abstrak Untuk mengurangi penyebaran penyakit di negara berkembang seperti Indonesia, di-butuhkan data serta metode praktis untuk menentukan bagaimana cara meng-atasi penyakit yang setiap tahun meningkat dengan cepat. Metode statistik des-kriptif umumnya hanya menggambarkan data pada dimensi, yang berarti bahwa hanya satu variabel, sehingga ketika diterapkan pada data dimensi tinggi penggambaran secara visual yang dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit di daerah umum dan mencari tahu apa korelasi antara kasus, misalnya korelasi antara penyakit tuberkolosis dengan HIV-AIDS dan kedekatan antar keduanya dengan hanya satu tabel saja. Hasil analisis biplot telah dilakukan pada daerah yang memiliki banyak kasus campak di Kota Batam pada Tahun 2009 antara lain di Kecamatan Sei Beduk, Lubuk Baja dan Batam Kota. Kecamatan yang memiliki banyak kasus IMS adalah Kecamatan Batu Aji dan Nongsa. Sedangkan untuk data Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2009, Kabupaten Kupang, dan Kabupaten Sumba Timur adalah beberapa kabupaten yang perlu dilakukan pendampingan lebih intensif karena hampir semua variabel penyakit bergerombol di daerah tersebut. Kata Kunci : penyakit, representasi visual, data, korelasi, dimensi data %K penyakit %K representasi visual %K data %K korelasi %K dimensi data %U http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/view/3158