%0 Journal Article %T FAKTOR STRUKTURAL KEIKUTSERTAAN PRIA DALAM BER-KELUARGA BERENCANA (KB) DI INDONESIA (ANALISIS DATA SDKI 2007) %A Musafaah Musafaah %A Frieda Ani Noor %J Bulletin of Health Research %D 2013 %I Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan %X . The involvement of men in family planning in Indonesia is very low which is 5,1%. The participation of men in family planning and reproductive health is important because men is a partner in sexual and reproduction, responsible socially and economically, and involve significantly in fertility, and they have important roles in diciding a contraception method that is used by their wife. The objective of this study is to analize the knowledge of family planning and the attitude of family planning. This study used data of Indonesia Demografic and Health Survey (IDHS) 2007 which the sample was 6013 respondents.The knowledge of family planning consists of 4 statements in questionnaire number 301, 302F, 309 and 310, categorized to be good (score > 75%) and less (score < 75%). The attitude of family planning consists of 8 negative statements and one positive statement in questionnaire number 323 and 328, categorized to be negative (score < 66,6%) and positive (score > 66,6%). This research showed that there is no enough evidence to prove that there is a significant relationship between knowledge of family planning with the involvement of men in family planning. Beside that, the research showed that men who had a positive attitude of family planning had more 4,44 time for involving in family planning than men who had a negative attitude of family planning. Keywords: family planning, structural factor, the involvement of men Abstrak. Keikutsertaan pria dalam ber-KB di Indonesia masih sangat rendah yaitu 5,1%. Partisipasi pria menjadi penting dalam KB dan Kesehatan Reproduksi disebabkan pria adalah partner dalam reproduksi dan seksual, bertanggung jawab secara sosial dan ekonomi, dan pria secara nyata terlibat dalam fertilitas dan mereka mempunyai peranan yang penting dalam memutuskan kontrasepsi yang akan dipakainya atau digunakan istrinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengetahuan tentang KB dan sikap terhadap KB. Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 dengan sampel sebesar 6013 responden. Pengetahuan tentang KB terdiri dari 4 pertanyaan pada kuesioner no.301, 302F, 309 dan 310, dikategorikan menjadi: baik (skor > 75%) dan kurang (skor < 75%). Sikap terhadap KB terdiri dari 8 pernyataan negatif dan 1 pernyataan positif pada kuesioner no. 323 dan 328, dikategorikan menjadi: negatif (skor < 66,6%) dan positif (skor > 66,6%). Penelitian menunjukkan belum dapat membuktikan hipotesis penelitian ini yaitu ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan terhadap KB dengan keikutsertaan %U http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/view/2897