%0 Journal Article %T PENGGUNAAN METODE SURVEI PUPA UNTUK MEMPREDIKSI RISIKO PENULARAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI LIMA WILAYAH ENDEMIS DI DKI JAKARTA %A Shinta Shinta %A Supratman Sukowati %J Media of Health Research and Development %D 2013 %I Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan %X Abstrak Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Untuk saat ini, belum ada obat atau vaksin untuk mencegah DBD. Oleh karena itu pencegahan dan pengendalian vektor menjadi sangat penting. Indikator yang digunakan untuk melakukan surveilans dalam pengawasan kepadatan populasi Ae. aegypti dan memprediksi risiko penularan adalah pupa indeks. Pupa indeks digunakan untuk mengukur HPI, CPI, pupa/orang, pupa/rumah, dan pupa/ kontainer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui habitat reproduksi terbesar, kepadatan penduduk dan persentase pupa di lima kecamatan di DKI Jakarta yaitu Johar Baru (Jakarta Pusat), Tanjung Priok (Jakarta Utara), Kramat Jati (Jakarta Timur), Kebun Jeruk (Jakarta Barat), dan Cilandak (Jakarta Selatan). Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan habitat pupa Ae. Aegypti, yaitu kontainer air (bak mandi, bak WC, drum, tempayan, bak wudhu, dan bak tandu), wadah air tidak permanen (barang bekas, bekas sumur, vas/pot bunga, kolam/akuarium, tempat minum unggas, tatakan dispenser, wastafel dan bath tube), habitat alami (potongan bambu dan pelepah daun). Nilai rata-rata indeks pupa di lima wilayah penelitian adalah CPI = 8,45%; HPI = 23,98%; pupa/orang = 0,65; pupa/rumah = 3,58; dan pupa/kontainer = 0,96. Ada konsistensi nomor indeks di semua wilayah penelitian; Jika indeks HPI tinggi, indeks pupa lainnya akan tinggi juga. Kata kunci: Aedes aegypti, pupa indeks, DBD Abstract Dengue fever is one of the most concerning health problems in Indonesia. For this time, there are merely no known medicines or vaccines to prevent this disease from manifesting. Rigorous studies are still conducted intensively. Hence, vector prevention and control efforts become very important. Indicator used here to conduct surveillance, measure Ae.aegypti population density and predict transmission risk was pupa index. Pupa index was used to measure HPI, CPI, pupae/person, pupae/house, and pupa/container. This research is aimed to determine the biggest reproduction habitat, population density and pupae percentage in five sub districts in DKI Jakarta; Johar Baru (Central Jakarta), Tanjung Priok (North Jakarta), Kramat Jati (East Jakarta), Kebun Jeruk (West Jakarta), and Cilandak (South Jakarta). Method used was descriptive throught the technique was stratified random sampling technique. Result of this study showed various reproduction of Ae.aegypti pupae habitat. They were water containers (bathtub, lavatory, drums, jars, buckets, tubs ablution and bath water li %K Aedes aegypti %K pupae index %K DHF %U http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/3063